Sebelumnya, FYI aja sih, gue nulis begini karena buat gue it's over, I have a
new life now. Jadi yaa gue nulis ini bukan karena mau membuka-buka hal
yang lama, tapi justru karena udah selesai buat gue makanya gue tulis,
gue dokumentasiin, sebagai pengingat untuk selanjutnya :D.
Mungkin ada beberapa pertanyaan dan kesangsian yang menjalar. Dan timbul kesan, "Kok ninggalin sih lagi keadaan gini!"
Well, yang bisa gue bilang cuman, "I may be the one walking away...But you're the one that's leaving -- again.."
Kemana saat itu? Kemana? Kemana? Cuman itu pertanyaan gue. Jadi akhirnya setelah merasakan harus bener-bener berjuang sendirian, ya udah keputusan itu lah yang keluar. Dan buat gue, antisipasi setelah gue memutuskan itu, amat sangat terlambat. Entah juga, tapi merasa progress perbaikannya itu melambat, dengan masing-masing sibuk untuk dirinya masing-masing. Ketika mereka yang berada di bawah membantu untuk naik puncak, dan yang diatas ternyata lebih sibuk melihat sekelilingnya, yang tadinya gue pikir untuk keamanan bersama, yaa hasilnya begitu. You fight for yourself ujung-ujungnya.
Jadi memang ibaratnya mah keliatan kayak satu kesatuan, tapi ternyata di dalamnya harus berjuang masing-masing lagi, mempertahankan diri sendiri lagi. Dan buat gue, kalau emang harus kayak gini, kenapa gue harus memilih diam di sana? Ya mending gue jalan aja ke arah lain, toh sama-sama harus berjuang sendiri kan, sama-sama gak ada perisai yang melindungi selain diri sendiri. Gak ada bedanya. Malah mungkin gue dapet keuntungan yang lebih dengan berjalan ke arah lain, entah skill baru, ilmu sosialisasi baru dan semuanya.
Dan ini mungkin salah satu keputusan terbesar gue di tahun 2014, dan gue gak menyesal mengambil keputusan ini. I'm happier now :D. A lot happier. Mungkin buat sebagian orang, apa yang gue rasakan ini terlalu dibesar-besarkan. Tapi percayalah, ketika drama super "penting" pernah berseliweran dalam hidup kamu, ketika terlepas dari semua itu, bahkan kerupuk dengan nasi panas pun terasa nikmat. Perasaan ini yang sedang gue rasakan saat ini, hanya datang dan mengkhawatirkan soal nilai saja sudah bisa membuat gue bahagia. Mendapat 100 pada nilai UTS dan test-test bikin gue cengar-cengir seharian. Bikin gue hiperaktif dan sibuk baceo. Jadi ya, memang semua ini ada hikmahnya :D.
Posted by :
Nadia Putri Karisya
at
Sunday, November 09, 2014
Categories:
:
iseng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment(s):
Post a Comment