Menurut gue, hubungan antara dua orang yang sehat itu adalah bila dua-duanya saling membutuhkan. Bukan hanya salah satu saja yang berjuang mempertahankan. Karena fondasinya itu terletak di dua sisi. Hanya salah satu sisi saja yang diperbaiki mungkin tidak akan bertahan lama, karena sudah jelas, di sisi yang lain tidak ada keinginan untuk bertahan.
Mungkin kalo ditilik-tilik, gue emang gak pernah pacaran yaa, tapi gue pernah mencoba membangun suatu hubungan dengan seseorang yang bahkan sudah berakhir sebelum dimulai :|. Gue gak akan bisa berjuang atau memperjuangkan dia sementara dianya sendiri memilih menyerah. Dan gue rasa juga if someone you after doesn't respond you at all, just leave, you deserve someone better. Bener loh, ini bukan masalah gigih apa engga, kamu gak tau apa yang kamu lewatkan ketika kamu keukeuh mengejar seseorang sekuat tenaga sementara orang yang kamu kejar itu justru berusaha menghindari kamu sekuat tenaga. Just leave her/him.
Yang namanya cinta mungkin membutakan ya, tapi kita kan masih punya panca indera yang lain, yang masih berfungsi dengan baik. Mungkin hidung kita bisa mencium tanda-tanda bahwa dia bukan untuk kita. Atau telinga kita bisa mendengar bahwa dia ditakdirkan untuk orang lain. Atau lidah kita merasakan bahwa dia tidak sesuai dengan menu masa depan.
Disini, gue cuman mau menitik beratkan pada masalah : bukan apa yang kamu tawarkan, tapi apa yang dapat kita perjuangkan bersama. Kalo apa yang akan kita perjuangkan saja sudah berbeda, lalu kenapa kita harus memaksa untuk bersama untuk suatu alasan bernama cinta? Dan ketika hanya di satu sisi yang berjuang untuk mempertahankan, buat apa bertahan? Apakah untuk membuktikan ego bahwa kita bisa memperbaiki sesuatu yang rusak? It's not about you or me either, it's about us. Ketika kita memutuskan untuk membina suatu hubungan, maka kamu atau aku udah gak ada lagi. Yang ada KITA.
I can't promise you a perfect relationship..But what I can promise you is that as long as we're trying I'm staying.

0 comment(s):
Post a Comment