Start from zero. Gue mau mulai lagi ah dari awal. Berjarak dengan orang2. Bukan karena gue sombong teman, bukan. Setau gue, gue orang yang rendah hati dan tidak sombong. Hehe.
Tapi karena alasan mulia yang gue emban yaitu, gue gk pengen nyakitin orang2 lagi dengan ucapan gue yang kadang diluar batas dan tanpa pikir panjang. Bukan gue males atau takut minta maaf, tapi kalo maaf aja cukup, buat apa ada polisi *alah*.
Coba bayangkan, misalkan, setiap gue ngomong yang menyakiti orang, anggap gue memaku sesuatu ke tembok, saat gue minta maaf, gue cabut paku itu. Well, bekasnya masih ada kan? Gk penting seberapa banyak kita minta maaf, yang lebih penting itu seberapa kuat usaha kita untuk menjaga perasaan orang lain biar tidak terpaku.
Jadi, mendingan gue jaga jarak sama teman-teman gue, becanda seperlunya, ngobrol seperlunya, nyeletuk juga seperlunya. Bukan gue sombong teman, bukan. Aduh, cape sendiri gue ngejelasin kalo gue gk sombong.
Jadi kalo kamu ngerasa gue lagi aneh, ngerasa gue sedang menjauh, itulah alasannya. Simpel tapi lebih bermakna. Soalnya, sepengetahuan dan seinget gue, semakin gue deket sama orang, semakin tipis pula filter yang menyaring ucapan gue. Seenak jidat lah ngomongnya. Pas muka dia ato sikap dia berubah ke gue, baru dah gue sadar dan menyadari, waduh, salah ngomong, sakit hati yah. Terlambat bukan? Gue keburu menancapkan paku ke dia.
Well, gue juga suka sakit hati qo sama orang yang seenak jidat ngomongnya. Dan gue emosi, tapi gue berusaha untuk tidak mendendam.
"Yang paling tajam di alam ini adalah perkataan. Kita bisa saja menusukkan pisau dan mencabutnya kembali. Tapi bekas lukanya akan selalu ada. Luka tidak akan hilang dengan kata maaf. Tapi bukankah kita saudara? Tak adakah serpihan hati untuk memberi maaf? ALLAH saja yang memiliki alam semesta mau menerima hambaNya yang bertaubat. Sedangkan kita? Manusia yang tidak memiliki apapun untuk dibanggakan, dengan sombongnya tidak mau memaafkan kesalahan saudaranya."
Setiap gue inget dendam, gue inget kalau gue hanya seorang hamba ALLAH, yang tidak ada pantas2nya untuk melaknati saudaranya sendiri. ALLAH saja maha PEMAAF, masa hambaNya begitu sombong untuk memaafkan kesalahan saudaranya sendiri?
Posted by :
Nadia Putri Karisya
at
Thursday, September 03, 2009
Categories:
:
iseng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comment(s):
Post a Comment