Ini ada beberapa tips dari gue biar lo lo pade mau gak mau harus nikmatin kerjaan yang lagi dijalanin sekarang *muka dan nada bicara sok iye*. Dan dikarenakan ini adalah posting yang lumayan serius, maka gue akan mengganti kata pertama "gue" menjadi "saya". Semoga anda tidak keberatan. *makanya diet biar gak keberatan* Enjoy it, guys.
- Jangan panik
Kenapa dari sekian banyak point yang nanti akan saya ulas, "Jangan panik" menjadi poin pertama? Sesuai dengan tips-tips pertolongan pada umumnya yang biasa ditempel di mall-mall yaa poin ini. Karena memang merepresentasikan apa yang harus anda lakukan. Bayangkan, anda bekerja dan anda panik. Wow, itu bencana banget, karena ketika panik, oksigen yang masuk ke dalam otak akan lebih sedikit, dan menyebabkan anda berpikiran pendek dan tergesa-gesa, ingin cepat selesai. Dan ujung-ujungnya anda menjadi paranoid yang berlebihan. Merasa segala sesuatu itu salah dan akhirnya malah gagal total yang berakibat anda tidak bisa menikmati pekerjaan anda.
Yap, panik adalah pembunuh nomor satu karier anda. Seorang bos akan lebih menghargai bawahannya yang bisa lebih tenang menghadapi masalah, at least "terlihat" tenang. Dan bayangkan, ketika anda adalah atasan dan anda panik. Bayangkan efeknya kepada bawahan anda. Karena untuk bawahan, memiliki atasan yang panik ketika mendapat masalah adalah salah satu poin ketidakpercayaan yang timbul yang menyebabkan negative thinking bahwa masalah ini tidak akan bisa diselesaikan.
Solusi : usahakan tenang ketika anda dikejar deadline. Deadline juga sama seperti semua yang ada di dunia, TIDAK ABADI. Dia pasti akan berakhir dan menyerah. So, mari adu kuat dengan deadline, siapa yang kuat dia yang bertahan.
- Do what you love and love what you do
Sering denger kan perkataan seperti itu. Sebenarnya itu hanya sugesti yang dikeluarkan oleh beberapa orang yang berusaha mencari nilai positif atas apa yang dia kerjakan. Kalau anda tidak bisa melakukan hal yang anda cintai, maka berusahalah dengan keras agar anda bisa mencintai apa yang sedang anda lakukan sekarang. Beruntunglah anda yang bisa melakukan (baca: kerja) sesuatu yang anda cintai. Bukankah dengan melakukan segala sesuatu yang anda cintai maka kecil kemungkinan anda berkeluh kesah? Karena anda mencintainya! Dan biasanya sih kalau sudah cinta, apapun akan anda lakukan, betul? *ting, mata genit*
Dan bagaimana dengan anda yang terjebak dengan sesuatu yang tidak anda cintai? Gampang saja, sesuai judul pointnya, "Love what you do". Cari poin sekecil apapun yang bisa membuat anda mencintai apa yang sedang anda lakukan. Bukankah cinta timbul karena terbiasa? Dan buatlah rutinitas-rutinitas kecil yang menyenangkan dengan si dia (baca: pekerjaan), niscaya sedikit demi sedikit, perasaan cinta itu akan timbul. Karena dia (baca: pekerjaan) ingin dimengerti.
- Bersyukur
Harusnya ini adalah poin nomor 2, tapi ya sudahlah, terlanjur ditulis jadi nomor 3. Tanpa mengurangi esensi dan isi dari poinnya sendiri mari kita ulas poin ini. BERSYUKUR, it's easy to say hard to do. Ketika kita senang, kadang kita lupa bersyukur, tapi ketika kita susah, ya ampun, mengeluhnya itu loh, kayak kita ini adalah orang termalang di dunia. Padahal tanpa kita sadari, ketika kita melihat ke bawah masih ada yang lebih susah dari kita. Tapi mereka lebih menang, kenapa? Karena mereka masih mau bersyukur dan masih ingat bahwa ALLAH-lah sebaik-baiknya penolong. Dan ingatlah, ketika anda mengeluhkan tentang pekerjaan anda, betapa bencinya anda melakukan ritual dan rutinitas ini setiap hari, ingatlah, diluar sana masih banyak orang yang bersusah payah mencari pekerjaan, bersusah payah mendapatkan pekerjaan. Menghabiskan uang untuk sekedar mendapatkan pekerjaan. Sementara anda? Kita? Hanya bisa mengeluh dan mengeluh dan mengeluh. Malu dong, pendidikan tinggi, tapi yang diamalkan cuman keluh kesahnya aja. Ayo, mari biasakan bersyukur. ALLAH tidak pernah menyuruh kita untuk menghitung nikmatnya kok, ALLAH menyuruh kita untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Bukankah janji ALLAH adalah "Bersyukurlah maka akan Aku ALLAH tambah". Ikuti saya, pejamkan mata anda, dan ingat-ingatlah apa yang telah ALLAH berikan pada kita, segala sesuatu yang terlihat remeh tapi besar manfaatnya. Rezeki yang sudah ALLAH alirkan untuk kita. Tubuh yang sempurna yang sudah ALLAH titipkan untuk kita agar dijaga. Ucapkan, "Alhamdulillahirobbil 'alamiin". Berucap syukur itu lebih mudah dibandingkan berkeluh kesah. Lebih tenang jiwa dan raganya. Mari biasakan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Start from now.
- Ciptakan suasana kerja yang menyenangkan
Orang positif adalah orang yang melihat segala sesuatu secara positif, bahkan dari hal sekecil apapun. Dan bersyukur itu adalah sifat orang yang positif. Dan orang-orang itu menyukai orang yang positif. Dan saya menggambarkan orang negatif itu adalah orang yang selalu melihat sesuatu dari sudut pandang yang negatif *aiih, definisi macam apa ini? (-"-)*. Gampangnya sih, orang positif itu selalu bersyukur dan orang negatif itu selalu berkeluh kesah. Mana yang lebih anda sukai, sejam bersama seseorang yang positif atau 10 menit bersama orang-orang yang negatif? Harusnya anda lebih menyukai sejam bersama seseorang yang positif. Harus itu, jangan mau bersama orang yang negatif, karena sebentar apapun waktu yang anda habiskan bersamanya, akan mempengaruhi diri anda kedepannya. Orang positif membawa aura positif, dan orang negatif membawa aura negatif.
Dan mana yang lebih anda pilih? Rekan kerja yang optimis atau rekan kerja yang pesimis? Rekan kerja yang giat atau rekan kerja yang pemalas? Rekan kerja yang selalu berpikiran luas atau rekan kerja yang mikirnya sempit? Rekan kerja yang kehadirannya dinanti-nanti atau rekan kerja yang ketidakhadirannya justru yang dinanti-nanti? Rekan kerja yang tersenyum optimis setiap mendapat tantangan atau rekan kerja yang selalu manyun setiap diberi tugas baru? Rekan kerja yang positif atau rekan kerja yang negatif? Tentu rekan kerja yang selalu saya sebutkan pertama kali bukan? Nah, bagaimana kalau kita ubah, kita lah si rekan kerja itu. Rekan kerja yang optimis, yang giat pekerjaannya, yang selalu berpikiran luas, yang kehadirannya dinanti-nanti oleh yang lain, yang positif menghadapi setiap masalah dan tantangan yang muncul. Kita lah yang seperti itu. Kita lah si rekan kerja itu. Dan seperti yang saya bilang di awal poin 4 ini, mereka yang positif lebih disukai ketimbang mereka yang negatif. Pengen betah di tempat kerja? Daripada menunggu suasana yang menyenangkan, kenapa tidak kita ciptakan saja suasana yang menyenangkan dan aura positif. InsyaALLAH, orang-orang lebih betah deket-deket sama kita deh :D.
Dan bagaimana menjadi orang yang positif? Mudah saja, baca lagi poin nomor 3, dan saya selalu percaya, bersyukur itu adalah fondasi untuk menciptakan suasana positif. Dan bersyukur itu salah satu kunci kepercayaan kita kepada ALLAH.
- Just perform sepenuh hati bukan sepenuh gaji
Beberapa dari kita mungkin lebih mengedepankan pekerjaan yang gajinya guedee dan kerjanya santai. Emang ada? Ya pasti ada lah, tapi bukan untuk pemula yaa. Kerjaan seperti itu untuk mereka yang sudah pro. Paket yang ditawarkan untuk mereka yang sudah pro : gaji guede, kerja ringan dan risiko besar. Untuk yang masih pemula, pengen gaji gede dan kerja santai? Silahkan anda menuju tempat tidur dan bermimpilah seperti itu. Bangunlah bila anda sudah puas dan lanjutkan membaca artikel sekotak ini. *sambil tampar-tampar pipi biar cepet bangun*
Sudah bangun? Kita lanjutkan lagi pembahasannya. Beberapa atasan yang PEDULI *gak sengaja kepencet caps-lock* kadang menaikkan karier bawahannya dilihat dari seberapa besar komitmen dia untuk maju dan memajukan diri sendiri *dan perusahaan pastinya*. Artinya, ketika kita terjebak dengan mengerjakan sepenuh gaji, berarti ya kita akan mengerjakan hal-hal itu saja. Coba lakukan hal-hal diluar sepenuh gaji kita. Dan saya sedang berbicara tentang jobdesc.
Perhatikan persamaan dan dibawah ini :
Sepenuh gaji <= jobdesc > Sepenuh hati
Artinya, sepenuh gaji itu bisa lebih kecil sama dengan jobdesc, sementara sepenuh hati itu bisa dan lebih seringnya sih lebih besar daripada jobdesc. Kalau anda masih melakukan sama dengan jobdesc, berarti tingkat pekerjaan anda masih sepenuh gaji.
Mengertikah sekarang? Kalau tidak, saya mau ke toilet dulu, mau meneteskan airmata, bingung bagaimana menjelaskannya lagi. Kalau anda mengerti, saya sedang tersenyum lebar loh saat ini. Hohoho.
- Menaikkan nilai jual diri sendiri
Coba diset di pikiran anda, "Perusahaan lah yang membutuhkan anda, bukan anda membutuhkan perusahaan" Dan ketika kebutuhan perusahaan terhadap anda sudah terpenuhi maka ada kemungkinan anda akan terdepak dan tertendang serta terlontar dari perusahaan. Bagaimana cara membuat perusahaan tetap mempertahankan anda? Gampang banget gila, upgrade terus pengalaman dan pengamalan anda. Niscaya, mau gak mau nilai jual anda akan meningkat, walaupun sedikit. Dan otomatis, perusahaan akan tetap membutuhkan anda.
Kebanyakkan orang-orang mempunyai mindset "Saya yang membutuhkan pekerjaan, apapun akan saya lakukan". Gak salah qo, itu kan cara pandang orang, dan pastinya berbeda-beda. Tapi, orang yang unik dan memiliki pandangan berbeda biasanya lebih dicari dan dibutuhkan. Serius, ketika anda berpikir anda yang membutuhkan, maka otomatis anda akan melakukan apa saja kan agar tidak terlontar atau tertendang. Beda halnya kalau anda berpikir anda yang dibutuhkan, anda bisa "seenaknya" menentukan sesuatu.
Nilai jual dan nilai tawar itu berbanding lurus. Semakin tinggi nilai jual anda, semakin tinggi pula anda bisa mengajukan penawaran.
Bagaimana kalau perusahaan tidak sejalan dengan nilai jual anda? Tinggalkan saja, cari yang baru. Anda dan perusahaan berhak mendapatkan win-win solution. Kuncinya hanya satu, upgrade terus diri anda, jangan pernah cepat puas. Tapi, ingat, jangan lupa juga bersyukur.
Ingat, ketika pertama kali anda masuk ke perusahaan, rekan-rekan kerja anda sudah berada jauh di depan. Apa yang harus anda lakukan agar bisa menyusul mereka? Diam ditempat? Atau jalan santai? Tentu anda harus berlari bukan agar bisa menyusul mereka yang sudah didepan. Dan ketika anda sudah sejajar, itulah yang sering kita sebut dengan COMFORT ZONE. Sebenarnya anda sudah tenang, sejajar dengan yang lain dan kecil kemungkinan ditinggal. Tapi, manusia itu tidak pernah puas kan? Maka dari itu saya sarankan, cari lingkungan lain yang menuntut anda untuk tetap berlari.
Atau, cara sederhana yang paling penting, berkompetisilah dengan diri sendiri. Gak akan pernah berujung. Selamat mencoba tipsnya ya, kalau berhasil dan anda naik karier dengan cepat, hubungi saya dan jangan lupa booking tempat di restoran agar kita bisa sharing pengalaman.

0 comment(s):
Post a Comment