Minggu-minggu ini gue lagi demen makan coklat tiap pagi sebelum berangkat ke kantor. Padahal, sejujurnya kegiatan "memangsa" coklat ini adalah kegiatan tabu buat gue yang sedang dalam program pengurangan makanan manis di dalam tubuh. Hampir 6 bulan ini gue mengurangi makanan yang manis-manis, berhenti minum kopi, teh, minuman soda dan minuman instan lainnya. Bahkan gue mengurangi porsi nasi yang dikonsumsi.
Semua itu gue lakukan demi mendapatkan tubuh yang indah dan molek, haha. Engga deng, bercanda. Gue lagi dalam program menjaga konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh buat investasi masa depan. Investasi apa, bu? Investasi kesehatan, pemirsa. Dan menurut gue, investasi kesehatan ini terbilang murah loh saat tubuh kita masih bisa dan mau diatur plus dikendalikan. Nah, kalo udah mulai susah diatur, investasi kesehatan ini baru kerasa mahal. Makanya, mumpung masih murah, gue investasi dari sekarang buat bekal di masa depan.
Salah satu kegiatan investasi gue itu adalah menjaga pola makan. Baru sebatas menjaga waktu makan dan filtering makanan yang masuk aja sih. Belum sampe mengatur menu makanannya. Maklum belum ada waktu bo!
Sekarang tiap pagi gue pasti sempet-sempetin sarapan. Waktu sarapannya sekitar pukul 6-9 pagi. Diatas jam tersebut, I consider it as ngemil. Awal-awal terasa berat, karena gue gak terbiasa sarapan apalagi kalo buru-buru. Tapi didukung oleh kemauan dan waktu, lama-lama gue jadi terbiasa harus sarapan dulu sebelum ngantor. Setelat-telatnya pergi ke kantor, sarapan itu kudu, wajib dan harus. Lagian ya, udah telat juga sih, mau gimana lagi :P.
Siangnya, gue biasain jam makan siang itu antara pukul 12.00 - 13.30. Diatas jam segitu, harus dan wajib dikurangi porsi makanan yang masuknya. Kalo engga bakal keganggu di waktu jam makan malem, karena ada unsur "masih kenyang" di dalamnya.
Untuk makan malem, maksimal jam 8 gue udah selesai makan. Oh iya, rata-rata kan untuk yang diet itu asupan makanan yang masuk adalah jam 7, nah kalo gue sih jam 8. Alasannya? Karena jadwal makan malam kakek gue antara jam 19.00 - 19.30, hehe.
Abis makan malem, minimal satu setengah jam harus dalam posisi duduk biar makanannya turun dulu. Jangan langsung tidur, apalagi tidur tengkurep. Besar kemungkinan bikin perut jadi buncit. Sehabis makan malam, jangan makan apapun selain buah. Apalagi ngemil ( x_x ). Just don't.
Besok paginya, sewaktu bangun subuh, minum segelas air putih. Untuk merangsang pengeluaran makanan kemaren sisa hasil metabolisme.
Jangan lupa olahraga juga. Dengan olahraga, metabolisme tubuh bisa lebih cepat dan teratur. Gak sempet ke gym? Jalan kaki aja setiap pagi minimal 30 menit. Tapi jalan kakinya jangan kayak tuan tanah yang lagi berkunjung nengok tanahnya. Gak ada guna mau jalan sampe 3 jam juga. Jalan kakinya itu kayak mau nyebrang di jalanan jakarta, tengok kanan kiri dan khawatir kesamber motor :D.
Ulangi langkah-langkah tersebut dan disiplin menerapkannya sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 21 hari. Kenapa harus 21 hari? Karena selama 21 hari itu, otak dan tubuh kita merekam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Dan setelah 21 hari, otak dan tubuh kita akan otomatis melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sudah direkam sebelumnya. Menurut gue, 21 hari pertama itu godaannya luar biasa untuk berhenti dan melakukan sesuatu seenaknya. Karena selama ini gue terbiasa melakukan hal serampangan, seadanya gue lakuin. Giliran melatih diri buat lebih teratur, itu tantangan tersendiri, and I love challenge and hate regularity, hehe.
Selamat mencoba ritual investasi kesehatan part 1 di masa muda. Bukan karena masih muda jadi bisa hidup seenak dan semaunya, tapi justru karena masih mudah lebih peduli dan sadar masalah kesehatan sendiri.
Posted by :
Nadia Putri Karisya
at
Sunday, June 02, 2013
Categories:
:
iseng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comment(s):
Post a Comment